“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; darimanakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:1-2)

Manusia hidup di bumi tidak terlepas dari penderitaan, cemas terhadap perkara yang lampau atau khawatir terhadap perkara yang akan datang. Sudah lampau masih dicemaskan. Belum datang sudah dikhawatirkan. Ada berbagai macam masalah, berbagai macam kesulitan karena itu manusia perlu bantuan. Perlu penghiburan. Darimanakah mendapatkan bantuan dan penghiburan ini? Menghibur diri sendiri tidak berguna. Perkataan simpati tidak berfaedah. Janji kosong sia-sia. Ada niat tapi tidak ada kekuatan juga tidak bermanfaat. Hanya bantuan yang riil dan tepat waktu baru berguna dan bisa menghibur orang. Pemazmur telah melayangkan pandangannya ke gunung-gunung untuk mendapatkan pertolongan. Entah ke gunung mana kita mengharapkan pertolongan. Ke gunung pengetahuan, pelesiran, kekayaan atau kenikmatan dunia, tetapi pertolongan kita hanya dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.

Teman-teman yang dikasihi Tuhan, Paulus mengenal hal ini karena itu dia berkata, “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah. Dalam segala doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Flp. 4:6-7) Dikatakan janganlah hendaknya kamu khawatir berarti kekhawatiran itu ada. Dikatakan janganlah khawatir tentang apapun juga berarti apapun juga dapat membuat kita khawatir. Namun Firman Tuhan melarang kita khawatir melalui menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada-Nya. Perkara apa saja baik yang kecil maupun yang besar, Allah selalu bisa membantu kita supaya hati kita damai tidak khawatir tentang apa pun juga.

Di dalam Alkitab Roh Kudus disebut Roh Penghibur karena dialah satu-satunya yang mampu menghibur manusia. Di dalam Alkitab, Mazmur 30:12 berkata, “Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kait kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita.” Sebab itu dia bisa menghibur orang yang sedih. Tuhan adalah sumber pengharapan sebab itu Ia bisa menghibur orang yang kecewa dan putus asa. Dia yang menyembuhkan orang di antara bangsa-bangsa dari segala penyakit dan kelemahan, karena itu Dia bisa menghibur orang yang mengerang karena kesakitan. Tuhan adalah yang membuat orang bergembira karena Allah, sebab itu dia bisa menghibur orang yang hidupnya sia-sia dan gundah di dalam berbagai peristiwa. Kesusahan dan penderitaan dan persoalan hidup kita datanglah kepada Tuhan sebagai sumber penghiburan kita yang sejati, karena Tuhanlah sang penghiburan yang batini.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, “Penghiburan.”