ALLAH DAN RENCANA KEKAL-NYA

 

Allah itu kekal, ada dengan sendirinya, kekal adanya, tanpa permulaan atau akhir, lengkap dan sempurna di dalam segala sesuatu. Allah itu tritunggal; di dalam ke-Allahan-Nya, Dia adalah Bapa, Putera, dan Roh. Bapa adalah sumber, Putra adalah ekspresi, dan Roh adalah penerapan. Allah Putera adalah perwujudan Allah Bapa, sedangkan Allah Roh adalah realitas Allah Putera, menerapkan Allah Tritunggal kepada mereka yang percaya ke dalam Allah Putera. Allah juga kudus dan adil benar. Kudus mengacu kepada sifat batiniah Allah, sedangkan adil benar mengacu kepada tindakan lahiriah Allah. Allah adalah kasih dan terang. Kasih adalah unsur sifat batiniah-Nya, sedangkan terang adalah unsur ekspresi lahiriah-Nya.

Allah ini memiliki hikmat yang luar biasa dan merampungkan pekerjaan-pekerjaan yang besar. Allah memiliki suatu kerelaan kehendak menurut hasrat hati-Nya, yaitu untuk mendapatkan manusia yang akan menjadi satu dengan-Nya, berbagian hayat yang sama, kehidupan yang sama, pergerakan yang sama, dan pekerjaan yang sama dengan diri-Nya, sehingga Dia dapat mengekspresikan diri-Nya dalam kemuliaan melalui mereka. Karena itu, dalam kekekalan yang lampau Dia menetapkan tujuan di dalam diri-Nya sendiri suatu rencana kekal. Dalam rencana kekal tersebut Allah Putera adalah sentralitas dan universalitas sehingga Dia menjadi yang terutama dalam segala sesuatu. Oleh sebab itu Dia juga menciptakan alam semesta, dengan segala makhluk di dalamnya, sehingga Dia dapat menciptakan manusia tiga bagian, yang terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh, sebagai bejana untuk menerima dan mengekspresikan Dia. Allah mau masuk ke dalam roh manusia sebagai Roh itu dan melahirkan kembali manusia, sehingga menghasilkan banyak putra-putra-Nya yang berbagian dengan hayat dan sifat-Nya, dan banyak anggota-anggota Kristus Putera, yang menyusun Tubuh organik-Nya sebagai ekspresi korporat-Nya. Maka Allah Tritunggal melalui ekspresi tersebut memiliki ekspresi ultima dalam kepenuhan sampai kekal.